Tuesday, October 30, 2018

Gedung Pernikahan di Daerah Depok (Wedding Preparation 2)



Oke sekarang aku mau share persiapan resepsi

Setelah menentukan tanggal resepsi, kita bisa langsung mencari venue yang tepat. Karena aku menikah di daerah Depok, ini dia pilihan tempat resepsi di Depok yang sempat aku dan suami lirik :

Aula Gema Kasih
Jl. Cempaka no. 12, Pancoran mas - Depok

Tempat ini sempat kami pertimbangkan sebagai tempat resepsi karena letaknya dekat dengan gereja lokasi pemberkatan perkawinan kami. Aula ini terletak di dekat sekolah Mardi Yuana Depok. Aku pribadi suka dengan aula ini karena langit-langit aulanya tinggi menambah kesan lebih luas ruangannya, gerbang depan aula juga sangat homey, cocok untuk perayaan pernikahan dengan konsep awal aku yang sederhana dan intimate (menurut aku loh yaaaa, tapi waktu aku ngobrol, mereka bisa kok mengatur 1000 orang tamu). Pengelola aula sangat ramaaaah dan berpengalaman. Mereka juga menyediakan catering dengan pilihan menu yang beragam.

Sasono Mulyo Depok 
Jl. Raya Jatimulya no. 30, Jatimulya - Cilodong, Kota Depok

Aku dan suami sebenernya udah klik banget sama venue ini, nuansa rumah joglo yang klasik, ada kolamnya yang menambah keindahan dekorasi, toiletnya bersih, tersedia penginapan untuk keluarga, pengelolanya (Pak Riko) juga ramah dan helpful banget. Waktu kita ajak papa aku untuk survei kesana, beliau juga langsung suka dan kita pun membayar DP hari itu juga. Namun seiring berjalannya waktu, mempertimbangkan jumlah undangan dan letaknya agak jauh dari keramaian, akhirnya dibatalkan dan DP hangus.

Suasana resepsi malam hari di Sasono Mulyo, waktu itu paket pernikahan oleh vendor Red Tulip

Hotel Bumi Wiyata Depok

Jl Margonda Raya Depok


Setelah itu dibantu bapake, kita mulai survei ke tempat lainnya, salah satunya Hotel Bumi Wiyata Depok. Tersedia beberapa tempat yang bisa kita pilih tergantung jumlah pax yang kita mau :
Mawar Package
Balairung Dwijosewodjo
Balairung Budi Utomo
Harganya bervariasi tergantung jumlah pax yang kita ambil. Untuk harga terbaru bisa cek disini

Wisma Makara UI
Jl. Prof, DR, Miriam Budiardjo - Universitas Indonesia, Depok


Aku ga terlalu paham soal Wisma Makara, karena yang survei kesana papa aku. Dulu ketika papa aku survei sekitar awal tahun 2018, peraturan di sini mengharuskan kita untuk menggunakan catering dari Wisma Makara saja sementara papa aku mau bawa makanan dari luar gedung. Setelah perbincangan yang alot, akhirnya kita tidak jadi menggunakan gedung ini.
Tapi ketika aku ke Wisma Makara untuk mempersiapkan penginapan keluarga di hari H kira-kira 1 atau 2 bulan sebelum pernikahan aku di tahun 2018 juga, aku sempat mengobrol dengan front officenya, info terbaru sih sekarang sudah diperbolehkan lagi pakai catering dari luar gedung.

Felfest UI
Jl. Prof, DR, Miriam Budiardjo - Universitas Indonesia, Depok


Ini adalah venue yang akhirnya dipilih. Aku tahu venue ini dari Mbak Fitri - Kencana Mas Catering, salah satu vendor rekanan gedung Sasono Mulyo yang waktu itu udah klik banget buat dipilih karena berbagai keunggulannya (aku bahas ini nanti aja yaaa).
Benar-benar suatu kebetulan luar biasa loh bisa nemu felfest ini. Jadi ceritanya waktu itu kita sudah membatalkan gedung Sasono Mulyo dan pusing mencari venue lain (padahal udah ngobrol dan ikut test food beberapa rekanan Gedung Sasono Mulyo termasuk Kencana Mas), lalu aku dapat informasi dari Mbak Fitri (Contact Person Kencana Mas) soal gedung felfest UI. Ketika aku tunjukan fotonya ke papa, beliau kurang suka karena memang foto yang diberikan adalah foto ketika gedungnya mungkin masih baru banget, belum beroperasi dan belum sebagus saat ini, jadi papa menolak.

Foto felfest UI dari Mbak Fitri yang saat itu aku tunjukkan ke papa aku
Lalu suatu siang, setelah papa tidak bisa mencapai kesepakatan dengan Wisma Makara - venue yang saat itu papa incar, dengan penuh rasa kecewa beliau telepon aku dan tanya soal letak gedung Felfest yang masih di area UI untuk survei tempat. Aku yang belum pernah kesana langsung menghubungi Mbak Fitri yang mungkin bisa membantu. Kebetulan banget Mbak Fitri juga baru saja dari felfest UI dan masih disekitar UI jadi bisa ketemu papa di venue nya.
Singkat cerita, waktu papa liat venuenya, papa telepon aku dan bilang bahwa beliau suka dengan venuenya. Karena aku sudah lelah dengan perdebatan ayah-anak soal gedung resepsi yang tak kunjung usai, kita langsung deal untuk gedung (kita menggunakan gedung lantai 1 dan amphitheater) serta paket lengkap Kencana Mas (catering, dekorasi, dan perintilannya plus WO)
Menurut aku pribadi tempatnya bagus, gedung didominasi oleh kaca yang menambah kesan modern, ada pemandangan danau, toiletnya juga terawat dan akses ke lokasi juga cukup mudah. Penginapan terdekat dari venue ini adalah Wisma Makara UI.

Ini beberapa foto di Felfest UI saat pernikahan aku kemarin. Dekorasi oleh tim Kencana Mas, foto-foto kece ini diabadikan oleh tim fotografer yang juga kece Aksa Creative:









Segini dulu yaaa, nanti review soal kencana mas dan tim fotografi akan aku bahas di postingan selanjutnya
Terima kasih

Thursday, October 18, 2018

Persiapan Pernikahan (1)

Yeaaay setelah segala urusan pernikahan ini beres, akhirnya aku bisa menulis a-z persiapan pernikahan!!! Tulisan yang akan aku bagikan kali ini adalah tahap persiapan misa sakramen perkawinan secara katolik

Setelah mendapatkan restu orang tua dan kedua belah pihak keluarga, serta telah ditentukannya tanggal pernikahan, ini hal-hal yang harus kita lakukan :

Tahapan Pertama : Banyak konsultasi sama sekretariat paroki mengenai berbagai dokumen yang harus kita siapkan, jadwal KPP, serta ketersediaan ruangan gereja di tanggal yang kita pilih. Terkadang, kalo kamu beruntung, di paroki kamu akan ada jasa untuk mengurus catatan sipil sekaligus di gereja setelah misa sakramen perkawinan. Kalo aku karena itu memudahkan kita, walaupun harus mengeluarkan biaya yang lebih banyak untuk itu, aku mau pakai bantuan dari gereja. Walaupun nambah pengeluaran kita, mengingat catatan sipilnya kan dilakukan diluar jam kerja petugas capil, wajar dooong ada biaya tambahan?

Tahapan Kedua : Perbaharui surat baptis
Karena dokumen surat baptis yang akan digunakan dalam berbagai syarat untuk mengurus pernikahan secara katolik harus dikeluarkan kurang dari atau sama dengan 6 bulan sebelum tanggal pernikahan. Aku kemaren nikah bulan Juli 2018 tapi dari Desember 2017 udah minta surat baptis terbaru alhasil kira-kira bulan Februari 2018 aku harus ngurus lagi :'). Aku dibaptis di Gereja St. Agustinus Purbalingga, Jawa Tengah. Kebayang kan repotnya aku yang kerja di Jakarta harus nyempetin waktu kesana belum lagi ngurus surat kayak gitu tuh bakalan repot banget dalam bayangan aku. Akhirnya aku browsing nomor telepon sekretariat Gereja St. Agustinus Purbalingga dan akhirnya dibantu tanpa harus kesana!! Tinggal ngasih foto surat baptis kita via WA, terus udah deh diurus sambil tunggu suratnya jadi nanti akan dikirim via email. Terima kasih banyak mas brow yang sudah membantu tahap penyelesaian surat baptis ini

Tahapan ketiga : Kursus Persiapan Perkawinan (KPP - Evangelisasi Perkawinan)
Tahap ini juga wajib banget buat kita yang mau menikah secara katolik. Aku secara resmi jadi warga gereja St. Paulus Depok, tapi karena jadwal KPP disana yang saat itu ga memungkinkan buat kita ikuti, jadi aku dan pasangan memilih untuk ikut kelas KPP di Katedral Bogor yang kelasnya terbuka setiap bulan. Tiap pasangan dikenakan biaya Rp. 225.000 (biaya tahun 2018) yang sudah termasuk buku panduan, snack dll.

Tahapan Keempat : Meminta kesediaan petugas gereja (Romo, Koor, Lektor, Dekorasi) serta kesediaan saksi
Petugas gereja kan harus dipersiapkan dari jauh jauh hari. Kebayang ga di hari bahagia kita, koornya kurang latihan karena kita minta kesediaan untuk membantu secara dadakan? Lagi pula penentuan dari jauh-jauh hari memudahkan tim koor untuk mempersiapkan lagu apa yang kita mau.
Saksi juga harus dipersiapkan jauh jauh hari karena saksi bertugas untuk membimbing kita sebagai pasangan. Banyak-banyaklah kalian mengobrol dan curhat dengan saksi. hahahahahaha

Tahapan Kelima : Lengkapi berkas-berkas pernikahan gereja dan catatan sipil
Berkas yang dibutuhkan:
1. Surat baptis terbaru kedua mempelai (berlaku 6 bulan)
2. Surat kenal warga atau surat keterangan tempat tinggal dari KUB wilayah paroki tempat tinggal
3. Sertifikat KPP
4. Surat keterangan dari masing-masing kelurahan kedua mempelai berupa surat N1, N2, dan N4
5. Fotocopy KTP kedua mempelai yang sudah dilegalisir
6. Fotocopy Kartu Keluarga (KK) yang sudah dilegalisir
7. Pasfoto berdampingan 4x6 sebanyak 8 lembar (2 untuk gereja, 6 untuk pengurusan catatan sipil)
8. Fotocopy KTP 2 saksi selain orang tua
9. Fotocopy KTP orang tua kedua mempelai
10. Surat pernyataan belum pernah menikah dengan materai 6000 dan diketahui 2 orang saksi plus stempel RT/RW setempat (seinget aku, yang bikin surat ini cuma suami aku aja, akunya engga soalnya suami aku beda kota sama aku)
11. Akta kelahiran kedua mempelai yang sudah dilegalisir

Tahapan Keenam: Persiapkan diri untuk Kanonik bersama Pastor.
Kanonik itu apa sih? Semacam bincang-bincang bersama pastor secara pribadi. Berdasarkan pengalaman aku, kalo di paroki aku, jadwal kanonik ditentukan berdasarkan waktu yang sudah disepakati bersama oleh pastor dan kami sebagai mempelai. Yang harus kita ingat, tahapan ini harus dilakukan paling lambat sebulan sebelum pernikahan karena nanti setelah kanonik, selama 3 minggu berturut-turut, nama kita dan pasangan akan dimasukkan ke dalam pengumuman. Tau kan setiap misa ada pengumuman "akan saling menerima sakramen perkawinan ..."

Tahapan Ketujuh: Menyusun naskah buku panduan perkawinan
Buku panduan yang nanti akan digunakan dalam misa perkawinan harus dengan persetujuan pastor. Jadiiii, sebelum dicetak, alangkah baiknya kita menyerahkan draft buku misa perkawinan untuk dikoreksi oleh pastor. Setelah pastor menyetujui draft yang sudah kita buat, barulah kita perbanyak sesuai kebutuhan.

Tahapan Kedelapan : Gladi bersih
Demi kelancaran hari H, kita perlu gladi bersih. Ga lama kok, tapi sangat membantu kita supaya nanti ketika misa ga bingung. Yang paling penting sih belajar sikap selama liturgi (berdiri, berlutut, duduk, cara sungkeman, posisi duduk yang sebelumnya mempelai wanita di kanan, setelah prosesi tukar cincin mempelai pindah jadi di sebelah kiri, atau momen ketika kita harus jalan ke gua maria dan lain-lain)

Buat yang sedang mempersiapkan perkawinan, semangaaaat! Semoga niat baiknya dilancarkan Tuhan ❤